Kinerja Pelayanan Medis Rumah Sakit Alimudin Umar Liwa Menuai Kritikan
Lampung Barat, Kejarfakta.com - kinerja pelayanan medis rumah Sakit Alimudin Umar Liwa menuai kritikan dari salah satu keluarga pasien, yang pernah menjalani pemeriksaan di rumah sakit yang telah resmi menyandang status Bintang Lima (Terakreditasi Tingkat Paripurna) dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tersebut.
Pasalnya hasil diagnosa
rumah sakit tersebut di duga kurang akurat, seperti yang di sampaikan salah
satu keluarga pasien yang ahirnya meninggal dunia setelah di rujuk ke
rumah Sakit Abdul Moeluk Bandar Lampung, menurut diagnosa rumah sakit di Bandar Lampung tersebut,
pasien diduga mengidap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) stadium empat.
Lebih lanjut Keluarga
pasien yang merupakan warga kecamatan Sukau tersebut menceritakan bahwa, pasien telah mengalami sakit selama kurang
lebih dua minggu, sampai ahirnya pada hari Senin (11/2/19) melakukan
pemeriksaan kerumah Sakit Alimudin Umar Liwa, dengan diagnosa
positif mengidap Thypoid (tipes), dan disarankan untuk menjalani rawat jalan
dan pada hari kamis (14/2/19) dalam keadaan lemah dan kesadaran menurun pasien
kembali datang kerumah sakit Sakit Alimudin Umar Liwa, dan tetap di diagnosa
positif mengidap Thypoid (tipes), dan ahirnya di rujuk ke salah satu rumah
sakit di Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara, dan di teruskan ke rumah Abdul Moeluk Bandar Lampung dengan hasil
diagnosa positif mengalami penyakit
Demam
Berdarah Dengue (DBD)
stadium empat dan sebelum ahirnya meninggal dunia pasien sempat menjalani perawatan selama dua belas hari di ruang ICU.
“ Kami memepertanyakan hasil diagnosa Rumah Sakit Alimudin Umar Liwa, karena dalam kurun waktu tiga hari dari di nyatakan positif mengalami penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) stadium empat, masa tidak terdeteksi sama sekali, sementara itu kan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), ada Fase-fasenya seperti, fase demam, fase kritis dan fase penyembuhan, kami juga mempertanyakan apakah peralatan laboratoriumnya yang ada saat sudah tidak memandai lagi untuk di gunakan atau SDMnya yang memang kurang " , ujar Nurseta istri pasien.
Masih kata keluarga pasien,
memang takdir itu ada di tangan yang Maha Kuasa, tapi kami minta kepada pihak
rumah sakit untuk memberikan penjelasan, agar dikemudian hari tidak ada
pasien-pasien lain yang mengalami hal serupa, pungkasnya.
Sementara itu pihak rumah
sakit Sakit
Alimudin Umar Liwa, ketika di konfirmasi terkait hal ini melalui Kepala Bidang
Pelayanan Medis Purdy Astuti, DCN. MP., menjelaskan bahwa, pihak rumah sakit
telah melakukan pemeriksan sesuai dengan prosedur dan perawatan sesuai dengan etika profesi terhadap pasien.
Lebih lanjut Purdy Astuti menjelaskan bahwa hasil konfirmasi dengan dokter IGD, dokter spesialis dan petugas RPD, pada saat pasien datang pada hari Senin (11/2/19) telah di lakukan pemeriksan penunjang DPL, tes Widal dan tes khusus pengecekan DBD (IGG dan IGM) dan di nyatakan Negatif, sehingga di sarankan untuk pulang karena tidak ada indikasi medis untuk di rawat inap. Dan pada saat pasien kembali datang kerumah sakit pada hari Kamis (14/2/19) di lakukan pemeriksan yang sama, dengan diagnosa tensi normal, tanda-tanda syok negatitif dan widal positif dan pasien perlu di rujuk karena terlihat tanda-tanda demam, kelemahan ektramitos dan penurunan kesadaran, dengan indikasi medis seperti itu, maka pasien di rujuk untuk dilakukan penaganan yang lebih memadai, jelas Purdy Astuti, Kamis (21/2/19).(red.kejarfakta.com)
Lebih lanjut Purdy Astuti menjelaskan bahwa hasil konfirmasi dengan dokter IGD, dokter spesialis dan petugas RPD, pada saat pasien datang pada hari Senin (11/2/19) telah di lakukan pemeriksan penunjang DPL, tes Widal dan tes khusus pengecekan DBD (IGG dan IGM) dan di nyatakan Negatif, sehingga di sarankan untuk pulang karena tidak ada indikasi medis untuk di rawat inap. Dan pada saat pasien kembali datang kerumah sakit pada hari Kamis (14/2/19) di lakukan pemeriksan yang sama, dengan diagnosa tensi normal, tanda-tanda syok negatitif dan widal positif dan pasien perlu di rujuk karena terlihat tanda-tanda demam, kelemahan ektramitos dan penurunan kesadaran, dengan indikasi medis seperti itu, maka pasien di rujuk untuk dilakukan penaganan yang lebih memadai, jelas Purdy Astuti, Kamis (21/2/19).(red.kejarfakta.com)
No comments