Muhamad Ludfy (Caleg DPR RI): Rakyat NTT Ingin Melihat Kembali Cita-cita Pak Harto Terwujud
Jakarta, Kejarfakta.com
-- Muhamad Ludfy, calon legislatif Partai Berkarya daerah pemilihan (dapil)
Nusa Tenggara Timur (NTT) 2, mengatakan tidak ada yang lebih indah bagi
masyarakat NTT selain melihat putra-putri Pak Harto kompak berada dalam satu
partai dan bersama berjuang meneruskan cita-cita luhur almarhum.
"Betapa ingin masyarakat NTT melihat kembali cita-cita
almarhum Presiden Soeharto seperti ungkapannya yang hingga kini masih terngiang
adalah indonesia tinggal landas. Indonesia Macan Asia. Dua kalimat itu masih
tersimpan di belakang kepala masyarakat NTT," ujar Muhamad Ludfy saat
ditemui di sebuah rumah di Jl Agus Salim, Jakarta, Senin 25 Maret 2019 lalu.
Sejak ditetapkan sebagai caleg NTT 2 nomor urut 7, Ludfy
berkeliling ke hampir seluruh daerah pemilihannya yang meliputi Malaka,
Atambua, Kupang, So'e, Flores, Sumba Barat, Sumba Besar, Sumba Kecil, Kecamatan
Wini, Kota Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara, hingga Desa Niki-niki di
Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, untuk
menyosialisasikan program Partai Berkarya dan cita-cita Pak Harto.
"Masyarakat masih belum lupa bagaimana Pak Harto sangat
peduli dengan pembangunan sektor pertanian, saya hidup di era kepemimpinan Pak
Harto, dan merasakan bagaimana pertanian menjadi penggerak ekonomi
nasional," terang Muhamad Ludfy pria kelahiran Surabaya itu.
Lebih lanjut Ludfy mengatakan bahwa petani NTT hidup miskin.
Ia menggambarkan sebagian besar petani NTT kesulitan mencari uang Rp 20 ribu
per hari. Sungguh memprihatinkan.
Sejalan dengan kebijakan ketua umum Partai Berkarya Tommy
Soeharto, Ludfy tidak ingin mengumbar janji kepada masyarakat. Ia
memperlihatkan keberpihakannya kepada petani miskin dengan berencana mendirikan
koperasi yang menampung hasil bumi petani NTT.
"Rencananya, koperasi membeli produk petani dengan
harga layak dan memasarkannya, Partai Berkarya ingin petani merdeka dari
tengkulak,” ujarnya.
Tommy Soeharto, masih menurut Ludfy, memperlihatkan
kepedulian luar biasa untuk yang satu ini. Ia rela menunda kunjungannya ke
Papua, daerah pemilihannya, dan membina kelompok tani di sejumlah kabupaten di
NTT dan daratan Timor Barat.
Potensi NTT tidak hanya di sektor pertanian, tapi juga
perikanan. Partai Berkarya, kata Ludfy, punya program untuk membantu nelayan
memasarkan hasil tangkapan; ikan tuna, barakuda, tenggiri, dan lainnya, ke
berbagai wilayah di Indonesia.
"Saya akan berusaha membangun cold storage yang
dikelola koperasi nelayan bahkan, cold storage akan coba dibangun di tiga
kabupaten yang memiliki garis pantai; Atambua, Alor, Ende, dan lainnya,"
ungkap Ludfy.
Saat ini Ludfy membantu nelayan dengan menyediakan kapal
untuk digunakan menangkap ikan. Hasil tangkapan dibagi dua; untuk nelayan dan
membantu pembangunan masjid. Gagasan lain yang coba diterapkan adalah menjual
hasil tangkapan nelayan di koperasi dengan sistem titip jual menggunakan kupon.
"Berapa ton yang mereka jual per pekan tercatat.
Koperasi juga memberi modal kerja untuk pembelian solar sampai konsumsi para nelayan
selama melaut," ucapnya.
Yang juga antusias dengan kehadiran Partai Berkarya dan
Keluarga Pak Harto adalah masyarakat pedalaman NTT. Menurut Ludfy, mereka
berharap bersama Partai Berkarya, NTT lebih maju di masa depan.
"Bahkan ada yang bilang Partai Berkarya lebih berguna
untuk bangsa dan negara oleh karena itu
tugas para caleg harus mampu mewujudkan harapan masyarakat dengan mengubah
situasi perekonomian di dapil masing-masing," pungkas Ludfy. (rls/red)
No comments