Hadiri Pembukaan Pelatihan Dasar Bagi CPNS di Lampung Selatan, Ini Pesan Kepala BPSDM Provinsi Lampung
Lampung Selatan, Kejarfakta.com -- Kepala Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung H. Kherlani, SE, MM., menghadiri
acara pembukaan Pelatihan Dasar bagi 272 orang Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan.
Acara yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung
Selatan, Ir. Fredy SM, MM itu, dilaksanakan di Aula Rajabasa, kantor bupati
setempat, Senin (8/4/19). Turut hadir para Kepala Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) dan Widyaiswara dilingkungan Pemkab Lampung Selatan.
Dalam sambutannya, Kepala BPSDM Provinsi Lampung, Kherlani
menegaskan, selama mengikuti Pelatihan Dasar itu para peserta terikat pada
peraturan yang telah ditetapkan dan akan dinilai oleh Widyaiswara dan
penyelenggara kegiatan tersebut.
Sebab katanya, setelah mengikuti pelatihan tersebut, pada
akhirnya peserta akan dievaluasi, baik dalam proses pembelajaran, penguasaan
materi, serta sikap dan perilaku yang akan menentukan apakah peserta lulus atau
tidak lulus, atau mungkin dinyatakan gugur.
“Untuk itu saya pesan, pertama disiplinlah dalam mengikuti
semua pelatihan dasar baik di kelas maupun di asrama. Kedua, ikutilah apa yang
telah ditentukan oleh penyelenggara. Ketiga, jaga kesehatan selama mengikuti
agenda pembelajran. Dan keempat, bangun kerjasama yang harmonis, baik antar
sesama peserta maupun Widyaiswara dan penyelenggara,” kata Kherlani.
Mantan Penjabat Bupati Lampung Selatan ini menambahkan,
sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN), merujuk pasal 23 ayat 3 dan ayat 4, CPNS wajib
melaksanakan masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat.
Dimana menurutnya, proses Diklat itu harus terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujurun, semangat, dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertangungjawawab, serta
dapat memperkuat profesioanlisme dan kompetensi bidangnya.
“Maka perlu pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran yang klasikal dan non
klasikal ditempat pelatihan dan ditempat kerja.
Sehingga memungkinkan peserta
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulaisasikan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan atau habituasi, dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri
dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional sesuai bidang tugasnya,”
ungkapnya. (Jusman/Red)
No comments