Joko Widodo : APBN 2020 Harus Mampu Beri Stimulus Pertumbuhan dan Pemerataan

Joko Widodo : APBN 2020 Harus Mampu Beri Stimulus Pertumbuhan dan Pemerataan
Jakarta,Kejarfakta.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi)
didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas tentang
Ketersediaan Anggaran dan Pagu Indikatif Tahun 2020 di Kantor Presiden,
Jakarta, Senin (22/4/19) siang.
Dalam arahannya Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa tantangan yang harus dihadapi tahun 2020
terus meningkat dan tidak mudah. “Kita harus mengantisipasi dinamika
perekonomian dunia yang berubah secara dinamis dan terus bergerak. Dan
kuncinya, peningkatan daya tahan serta daya saing ekonomi kita,” tegasnya.
Karena itu, Presiden menekankan, APBN 2020 harus mampu
memberikan stimulus bagi peningkatan ekspor dan investasi, serta menjadi
stimulus pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, pertumbuhan ekonomi yang merata
dan berkeadilan.
Terkait dengan penyusunan Pagu Indikatif 2020, Presiden
Jokowi mengingatkan, yang pertama untuk kesinambungan pembangunan kita harus
fokus pada penguatan SDM dan perlindungan sosial, menyambung apa yang telah
kita mulai 2019. Yang kedua, rencana anggaran untuk 2020 harus detail dan
sesuai dengan prioritas pembangunan, dan juga yang paling utama haus bisa
dilaksanakan dan bisa diukur hasilnya.
Tampak hadir dalam rapat terbatas itu antara lain Menko
Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B
Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, KSP Moeldoko, Mendagri
Tjahjo Kumolo, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menperin
Airlangga Hartarto, Menhan Ryamizard Ryacudu, Menag Lukman Hakim Syaifuddin,
Menkumham Yasonna Laoly, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mendikbud Muhadjir
Effendy.
Selain itu, turut hadir pula Menaker Hanif Dhakiri,
Menristekdikti M Nasir, Mentan Amran Sulaiman, Menkes Nila F Moeloek, Mensos
Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Desa PDTT Eko
Sandjojo, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri KUKM AAGN Puspayoga, Menpar
Arief Yahya, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan
para eselon satu di lingkungan lembaga kepresidenan. (*)
No comments