Tengok Balita Hydrocephalus, Ganjar Terjunkan Dinas Kesehatan
Brebes, Kejarfakta.com -- Sudah sekitar dua tahun, Jaitin (37),
bersama suaminya Masykuri (47), merawat secara mandiri putrinya, Halimatus
Sa'diah yang menderita hydrocephalus.
Hydrocephalus merupakan kondisi penumpukan cairan di dalam
otak yang mengakibatkan meningkatnya tekanan pada otak.
Bersama suaminya, yang bekerja sebagai buruh tani, Jaitin
harus bergantian merawat Sa'diah seadanya sampai buah hati mereka kini berusia
2,3 tahun. Sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya diputuskan untuk
membawa pulang anak ketiganya itu ke rumah mereka di Desa Tegalglagah RT 04 RW
09, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, karena tidak cukup uang untuk biaya
operasi.
"Sudah sakit sejak lahir dan sempat dirawat di rumah
sakit. Tapi ya karena tidak ada biaya operasi, akhirnya kami ajak pulang dan
rawat sendiri," kata Jaitin, Senin (15/4/19).
Sa'diah hanya bisa tergolek lemah di atas ranjang dan sesekali
menangis karena merasakan sakit di kepalanya. Jaitin mengatakan, saat masa
kehamilan, dia tidak merasakan kejanggalan apapun. Semua tampak normal sama
seperti kehamilan kedua anak mereka sebelumnya.
"Untuk pengobatan sekarang ya mengandalkan bantuan dari
banyak pihak. Harapannya sebagai orangtua ya berharap segera sembuh," ujar
Jaitin.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang
tengah melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Brebes pun langsung menengok
Sa'diah didampingi Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo. Setelah
berbincang dengan Masykuri dan Jaitin, Ganjar meminta agar Dinas Kesehatan
Jateng langsung bertindak.
"Tolong BPJS-nya segera diurus agar nanti bisa
dioperasi. Yang penting dirujuk dulu di Puskesmas," kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga menyerahkan bantuan untuk
meringankan beban orangtuanya Sa'diah. Ganjar lantas menanyakan bagaimana
kemungkinan proses penanganan medis Sa'diah agar segera sembuh.
Menanggapi pertanyaan itu, Yulianto menjelaskan bahwa sebelum
dioperasi harus dilakukan beberapa pengecekan sebelum diambil tindakan medis
lebih lanjut. "Harus dipastikan fungsi beberapa organ, jantung utamanya.
Kalau memungkinkan dilakukan operasi. Ya, harapannya bisa segera diatasi,"
ucapnya. (Humas Jateng)
No comments