Tim International Coconut Community dan Delegasi Papua Nugini Sambangi Lampung Selatan
Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Ekobang, Syahlani menerima cinderamata dari Direktur Eksekutif ICC Uron N. Salum dalam pertmuan di Aula Krakatau, Kanto Bupati Lampung Selatan.
Lampung Selatan, Kejarfakta.com -- Tim International Coconut
Community (ICC) dan Delegasi Papua Nugini mengungjungi Kabupaten Lampung
Selatan, Senin (8/4/19).
Kedatangan rombongan yang dipimpin langsung Uron N. Salum
selaku Direktur Eksekutif ICC bersama Kris Magaya sebagai Ketua Delegasi Papua
Nugini diterima oleh Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Ekonomi
Pembangunan Syahlani, di Aula Krakatau, kantor bupati setempat.
Turut hadir juga sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang membidangi pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, pangan, perindustrian, usaha kecil menengah, dan
pariwisata.
Adapun kunjungan Tim ICC dan Delegasi Pemerintah Papua
Nugini tersebut dalam rangka peningkatan pemahaman dan kapasitas pegawai
pemerintah di negara anggota ICC dalam pengolahan produk-produk turunan kelapa,
khususnya yang ada di Lampung Selatan.
Selain itu, kedatangan Tim ICC itu juga untuk memberikan
dukungan, mempromosikan, mengoordinasikan dan menyelaraskan semua kegiatan
industri kelapa yang menopang kehidupan petani kecil serta mereka yang terlibat
dalam produksi, pengolahan dan pemasaran produk kelapa.
Sementara, dalam kata sambutannya, Syahlani memaparkan
gambaran umum Kabupaten Lampung Selatan. Dimana katanya, kabupaten yang terdiri
dari 17 kecamatan dengan 256 desa dan4 kelurahan itu memiliki jumlah
penduduk sebanyak1.261.393 jiwa.
Lebih lanjut Syahlani mengungkapkan, komoditas perkebunan
yang dapat dikembangkan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan adalah kelapa
dalam, kelapa sawit, kakao, karet, cengkeh, tembakau dan kelapa puan (kopyor)
yang merupakan komoditas populer di Kabupaten Lampung Selatan.
“Kabupaten Lampung Selatan juga merupakan penghasil kelapa
terbesar di Provinsi Lampung dengan produksi sebanyak 126.618 ton per tahun,”
ungkap Syahlani yang menyampaikan sambutan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung
Selatan Nanang Ermanto.
Syahlani juga mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir,
Kabupaten Lampung Selatan senantiasa menyelenggarakan peringatan Hari
Perkelapaan Dunia atau yang dikenal dengan World Coconut Day.
Hal itu menurutnya, sebagai bentuk komitmen pemerintah
bersama-sama dengan masyarakat baik pelaku utama atau petani, pengrajin,
bersama lapisan masyarakat lainnya untuk membangun kembali komoditas kejayaan
Lampung Selatan yaitu kelapa sebagai pohon kehidupan (the tree of life).
“Bagi sebagian masyarakat Lampung Selatan, kelapa masih
menjadi komoditas andalan sebagai sumber pendapatan baik dalam bentuk segar maupun
olahan dan turunannya. Dengan luas kebun kelapa seluas 23.133 Hektar dan
potensi produksi kopra mencapai 126.618 ton pertahun, Lampung Selatan menjadi
pemasok kelapa segar untuk Bandar Lampung dan Pulau Jawa serta industri
pengolahan kelapa,” kata Syahlani.
Syahlani menambahkan, selain pekebun yang menghasilkan
komoditas kelapa segar, di Kabupaten Lampung Selatan juga terdapat sejumlah
pelaku utama yang memperoleh pendapatan sebagai pengrajin gula kelapa, nata de
coco, pengrajin batok kelapa dan penangkar benih kelapa.
“Pengolahan turunan kelapa di Lampung Selatan dilakukan oleh
perorangan, kelompok maupun perusahaan. Diantaranya di Kecamatan Kalianda,
Palas, Candipuro, Sidomulyo, dan Natar. Dan hampir disemua kecamatan memiliki
industri pengolahan turunan kelapa,” pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun, Tim ICC dan Delegasi Papua
Nugini itu akan melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah perkebunan kelapa yang
dikelola masyarakat. Rencananya tim tersebut akan berada di Kabupaten Lampung
Selatan hingga Jumat (12/4/19) mendatang. (Jusman/kmf)
No comments