WargaTiuh Sumber Rejo Keluhkan Biaya Pembuatan Sertifikat Program PTSL Tahun 2018
Ilustrasi
Tubabar, Kejarfakta.com -- Masyarakat Tiuh Sumber
Rejo, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubabar), mengeluhkan
mahalnya biaya pembuatan sertifikat dalam program Pendaftaran Tanah Sistematik
Lengkap (PTSL) tahun 2018 di wilayahnya.
Keluhan tentang besaran biaya yang harus
dikeluarkan penerima PTSL yang tidak sesuai dengan Surat Keputusan Bersama
(SKB) tiga Menteri yang berisikan tentang biaya Pendaftaran Tanah Sistematik
Lengkap (PTSL) 2018 sebesar Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah) di wilayah
Lampung.
“Kami masyarakat sangat bangga dengan
adanya program pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) tentang
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) khususnya bagi kami masyarakat yang
tidak mampu, dengan adanya program tersebut merupakan penunjang atas hak tanah
dan ekonomi kami dan menjamin legalitas hak milik kami secara hukum akan tetapi
program tersebut tidak berjalan dengan baik biaya yang harusnya di keluarkan
paling besar Rp 200.000 per buku tetapi di Tiuh kami mencapai Rp 1.200.000 per
bukunya,” ujar salah seorang warga Tiuh Sumber Rejo yang enggan di sebutkan
namanya kepada kejarfakta.com, Rabu (24/04/19).
Selain itu
beberapa masyarakat Tiuh Sumber Rejo yang mengikuti program PTSL tahun
2018 juga merasa kecewa.
“Berkaitan program ini tentunya kami merasa kecewa karena sudah dibohongi oleh
oknum-oknum Tiuh yang berkecimpung dalam program tersebut karena yang
seharusnya biaya hanya Rp 200.000 per buku tetapi yang di minta ke kami mencapai
Rp 1.200.000 per buku dan Kami meminta
oknum dapat di tindak tegas, baik dari kepolisian maupun dari kejaksaan, kami
sangat merasa dirugikan,” beber warga.
Selain itu, erwan selaku kepalo tiuh saat
di konfirmasi melalui via handpon mengatakan, tidak benar karena di tahun 2018
di tiuh kami tidak ada PTSL.
"Tahun 2018 Tiuh kita tidak ada
PTSL jadi bila ada yang mengatakan ada
pungutan sebesar satu juta dua ratus per buku itu tidak benar, orang tujuh
ratus aja jadi masalah apalagi sampai sebesar itu," jelasnya. (Rama/red)
No comments