Pesan Bijak Om Bach: Fokus Kita Ke Depan, Bangun Sumber Daya Manusia
Ki-ka: Muzzamil, Bachtiar Basri, Deni Haddad, dan Resmen Kadapi, dalam satu kesempatan. Foto: Istimewa
Bandarlampung, Kejarfakta.com - "Mancing, haha...," seraya terbahak, lepas tanpa beban, pria kelahiran Bandarlampung, 30 Desember, 65 tahun lalu ini spontan menjawab redaksi, ditanya tentang hal paling mengangenkan apa yang bakal ia lakukan usai purna tugas.
Pertanyaan yang saat itu juga spontan redaksi lontarkan,
saat ikut menghadiri acara buka puasa bersama, salat Magrib, Isya dan Tarawih
di kediaman mantan orang nomor dua di Lampung itu, di Tanjungsenang,
Bandarlampung, Selasa 28 Mei 2019 lalu.
Memula dan melepas tetamu pulang dengan bertabur senyum
khasnya, dialah Wakil Gubernur Lampung 2014-2019, H Bachtiar Basri SH MM.
Om Bach, demikian pendamping Gubernur Lampung M Ridho
Ficardo SPi MSi periode yang sama ini akrab disapa, usai sudah mendarmabaktikan
segenap kemampuan, upaya tunai janji kampanye, dan mimpinya terhadap kemajuan
tanah kelahiran.
Sejak dilantik 2 Juni 2014 di DPRD Lampung, usai
resmi terpilih menang Pilgub Lampung 2017 yang tercatat dalam sejarah
perjalanan bangsa Indonesia sebagai satu-satunya pilkada gubernur yang
dilaksanakan bareng Pileg 9 April 2014, dengan raihan 44,78 persen dari total
suara sah, Om Bach diketahui "sepi konflik".
Seperti memunyai bakat alam, sosok suami Hj Hasiah SPd yang
teduh ini, dengan mudah diterima oleh semua kalangan. Modalitas sosial ini
turut bersumbangsih bagi harmonisasi jalannya efektivitas dan dinamisasi
penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan daerah Bumi Ruwa
Jurai, 5 tahun ini.
Bekal muda, kariris birokrat, menjabat Kepala Sub Bagian
Tata Pemerintahan (Kasubbag Tapem) Pemda Kabupaten Lampung Tengah (1983),
pernah juga Camat Sumberjaya Lampung Barat, dia memuncakinya saat diamanati
jabatan Sekdakab Lampung Utara.
Hingga tiba puncak elektoral menang pilkada, dan resmi
memimpin pertama Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubabar) periode 2011-2016
bersama pasangannya H Umar Ahmad SP, setelah tiga tahun sebelumnya, pernah ia
kalah pilkada Lampung Utara 2008, yang berlangsung cukup panas dan antiklimaks
dengan putusan MK.
Malang tak dapat ditolak, untung tetap ia raih. Seperti
garis tangan, jabatan bupati pun ia lepas, beralih pundak. Alumnus Fakultas
Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta 1979 ini, bermaha puncak.
Resmi pindah kantor, Bachtiar tak surut hilang sahaja.
Suka-duka tugas 5 tahun lamanya, ia tapaki penuh gembira.
Kerap mewakili Gubernur Ridho dalam berbagai kesempatan
acara resmi juga agenda publik, tak lantas membuat mantan Ketua DPW PAN Lampung
ini jumawa. Ia tetap Bachtiar Basri, wakil gubernur.
Kepesatan proses pembangunan daerah, yang bersimbiosis
mutulisme dengan percepatan maha progresif proses serupa dari kepemimpinan
nasional partisipatif-teknokratik rezim pemerintahan Jokowi-JK 2014-hari ini, rekam
digitalnya turut menajam visi dengan alat bukti kompetensi dan kepiawaian Om
Bach, Wakil Gubernur Lampung kedelapan itu.
Redaksi, pernah melalap habis kutipan status Facebook perupa
tematik ini, yang terekam menggelitik dalam buku karyanya, "Serpihan
Renungan Dibuang Sayang", kiriman spesial editornya, "Paus
Sastra" Lampung, Isbedy Stiawan ZS, peng-abadi penerbit Aura.
Selasa malam 28 Mei 2019 lalu itu, 5 hari jelang akhir masa
jabatannya, Om Bach seperti menitip pesan khusus. Meski tak tersurat sebut
nama, penghobi motocross ini mengungkap, tantangan Lampung ke depan dengan
segenap keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitifnya, mesti sejeli
mungkin ditangkap peluang emas geostrateginya, terkait fokus presisi
pemerintahan mendatang, yang akan mengarusutamakan pembangunan SDM (sumber daya
manusia).
"Ke depan, pemerintah akan fokus SDM, dan ini peluang
emas kita. Jangan kita lengah, kita harus segera tangkap peluang itu, untuk
Lampung yang makin maju," pesan Om Bach, di hadapan tetamunya malam itu.
Selain redaksi, diantaranya, Ketua dan Bendahara Yayasan
Alfian Husin Dr H Andi Desfiandi MA dan H Ary Meizari Alfian SE MBA, politisi
Partai Gerindra Rachmat Mirzani Djausal ST MM, politisi Partai Demokrat Ir
Nerozeli HS Koenang, aktivis Muhammadiyah Saad Sobari, dan mantan aktivis
perempuan dan anak Diah Dharma Yanti SH.
Ada pula advokat/Ketua Almisbat Lampung Resmen Kadapi SH MH,
Ketua KPW-PRD Lampung Ahmad Muslimin, sekretaris DPD KNPI Lampung Selatan Dedi
Rohman SE, pegiat media digital Deni Haddad, staf marketing Emerald Hill
Residence Revi Firandama, dan pegiat komunitas Indonesia Memotret Ato Widiguna.
Mengakhiri reportoar, sila simak pesan bijak nukilan status
akun Facebook Om Bach, yang redaksi kutip dari halaman 5 bukunya (judul di
atas), berikut ini.
"Memberi Orang Bahagia"//Ketika dalam suatu
perjalanan//ada dua persimpangan jalan yang belum kita kenal dan mengharuskan
kita memilih,//maka ambillah jalan yang akan membahagiakannya.//Biarkanlah kita
menderita dan kecewa//karena derita dan kekecewaan kita//Allah yang akan
membalasnya//sedang keputusan yang tepat akan membuatnya bahagia//sementara kita
mendapatkan kedua-duanya.//
Bagaimana Sidang Pembaca? Sedikit resonansi ini, semoga jadi
bagian aksentuasi kita, tentang hakikat kemanusiaan manusia merdeka, yang
senantiasa terbalut melekat dengan perikehidupan siapapun kita, penguasa maupun
rakyat biasa. (red/Muzzamil)
No comments