• Breaking News

    Kurang Transparan, Kinerja Kepsek SDN1 Panaragan di Duga Penyebab Dewan Guru Kurang Nyaman

    Fhoto Ilustrasi Net

    Tulang Bawang Baratm Kejarfakta.com -- Sejumlah Dewan Guru di SDN1 Panaragan Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat, (Tubaba) merasa tidak nyaman dengan kepemimpinan Erida SPd, sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) di Sekolah itu, hal tersebut diakui para guru itu Selasa (2/4/19), ketika dikonfirmasi Kejarfakta.com.

    Menurut para dewan guru tersebut, selama dua tahun kepemimpinan Kepsek tersebut, deaqn guru di sekolah itu merasa tidak nyaman sebab kepsek tersebut dalam pembagian program enggan melibatkan para guru utamanya para wali kelas.

    Salah satu contoh kinerja Kepsek Erida yang membuat para guru itu tidak nyaman, ketika pembagian bantuan tunai dari Program Indonesia Pintar (KIP) serta Bantuan Siswa Miskin (BSM), Kepsek itu sendiri yang membagikan langsung dikediaman kepsek tersebut, dan dalam pembagian tersebut dari setiap bantuan kepada pelajar dipotong sebesar Rp50 ribu.

    “ Bukan itu saja, kepsek selalu merasa dirinya lebih mampu, di banding dengan kepsek yang sudah di ganti kannya ,” ujar salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

    Lebih lanjut dikatakan para guru tersebut,  tak jarang di sekolah terjadi adu mulut antara Kepsek dengan para dewan guru akibat ke egoisan kepsek tersebut, sementara di sekolah itu, banyak guru-guru senior.

    Selain soal pembagian KIP dan BSM, soal daba Biaya Operasional Sekolah (BOS), yang di berikan Kepsek kepada  bendahara sekolah untuk keperluan sekolah, setiap pencairan hanya  kisaran Rp12 atau Rp15 juta sementara total keseluruhan dana BOS disekolah itu sebesar Rp 38,800.000 (tiga puluh delapan juta delapan ratus ribu rupiah) per termen.

    Dan jika dikalikan dengan empat termin setiap tahunnya, maka jumlah dana Bos untuk SDN 1 Panaragan sebesar Rp155,200,000 (seratus lima puluh lima juta dua ratus ribu rupiah).

    “Kalau yang di serahkan Kepsek sama bendaharanya Rp12 sampai Rp15 juta pertermennya dikalikan dengan  empat termen pertahun, hanya brapa, sementara sisa kami tidak tau kemananya,”ungkap  para dewan guru tersebut.

    Jika satu termen Rp15 juta kali empat, hanya 60 juta yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sekolah sementara yang tidak diberikan kepada bendahara, jumlahnya mencapat Rp95,200.000.(sembilan puluh lima jita dua ratua ribu rupiah) per tahunnya.

    “Bendahara sering ganti mereka tidak sanggup honor atau gaji oprator dipotong, dewan guru minta tanda tangan keperluan dinas dibeban kan kepsek Rp150.000,” ujar para guru.

    Reporter : A.Terpilih
    Editor     : Ahsanuri

    No comments

    Post Top Ad