• Breaking News

    Penyelidikan Hilangnya Kompor dan Tabung Gas di Rumdis Bupati Tubaba, Menuai Kritik Dari LSM FKPK

    Penyelidikan Hilangnya Kompor dan Tabung Gas di Rumdis Bupati Tubaba, Menuai Kritik Dari LSM FKPK

    Tulang Bawang Barat, Kejarfakta.com -- Menanggapi soal penurunan anjing pelacak oleh pihak aparat keamanan, dalam menyelidiki hilangnya kompor dan tabung gas elpiji di Rumah Dinas (Rumdis) Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba), pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Pemberantas Korupsi (FKPK) Wahidin Senin 1/4/19 mengatakan merupakan hal yang berlebihan.

    Menurutnya, penyelidikan dengan menggunakan anjing pelacak di rumah-rumah warga  yang berada di sekira tempat Kejadian Perkara yaitu Rumdis Bupati hanya membuat warga sock dan kaget bahkan ketakutan.

    “Selain takut dengan cara polisi warga juga takut ketempuhan, apa lagi kalau pencuri manaruh hasil curiannya di rumah warga sudah pasti warga yang akan di tindak dan di hukum,” ujarnya.

    Ditambahkannya, pihaknya cukup mengapresiasi cara bupati yang dengan sigapnya menyelidiki pelaku pencurian di rumdis tersebut. 

    Kendati demikian, Wahidinj juga mengatakan, lebih kurang sebulan lalu, dana anggaran untuk gaji anggta Sat Pol-PP Tubaba sebesar Rp 350 juta  dan raib di gondol maling, sesuai dengan pengakuan bendahara Sat Pol-PP Tubaba, sampai saat ini belum menemui titik terang.  

    “Saya agak heran, mengapa kompor sama tabung gas yang hilang bupati sampai menurunkan anjing pelacak tapi duit Negara yang raip bupati terkesan tak bergeming, karena sampai saat ini tidak ada kejelasan,” kata Wahidin.

    Dengan hilangnya dana anggaran Negara tersebut sangat wajar jika Bupati melakukan penyelidikan yang lebih maksimal dalam mengungkap pelaku pencurian tersebut.

    “Wajar jika Bupati mngambil sikap karna itu sumber dananya dana Negara,” ungkapnya.

    Wahidin ber harap  di tanah Ragem Sai Mangei Wawai (RSMW) melalui kepemimpinan Bupati Umar Ahmad tersebut,  masarakat tentram  aman, dari maling, curanmor,  interpensi,  preman, orang menjual keluarga pejabat. 

    “Dan juga dapat  memahami, masarakatnya yang  lemah dalam penyampaian kritikan  yang serba kurang dalam arti masarakat kurang wawasan,” jelasnya.

    Reporter  :   A. Terpilih
    Editor      :   Ahsannuri

    No comments

    Post Top Ad